2020 (Last)

Kisah ini mengakhiri perjuanganku masuk fk. Kisah ini sebagai penutup sekaligus pembuka lembaran baru hidup seorang Alya Putri Rama.

Lelahnya aku, sedihnya aku, capeknya aku, sakitnya aku, akhirnya terbayarkan tanggal 14 Agustus 2020. I told everyone ‘jangan nanya, biar aku sendiri yang ngasih tau hasilnya nanti’. Aku nyoba bersikap biasa aja tapi ya tetep aja di dalam hati aku dag dig dug bukan main. Tiap mikirin pengumuman, aku pasti nangis, aku kebayang aku gagal dk kesempatan terakhir yang aku punya. Aku takut. Tapi aku bersyukur, Alya Putri Rama ini kuat sekali, walaupun jalannya ga semulus orang lain, walaupun banyak sekali hambatan dan rintangan, gadis kecil yang dulu sd ditemani sampai kelas 3 ini ga pernah nyerah. Segala caci maki orang tentang mimpinya, segala komentar orang tentang ia mengejar untuk ketiga kalinya, segala remehan orang tentang dirinya yang ga pantes masuk kedokteran, sudah ia lewati. Dan dia masih berdiri mengejar mimpinya. Alya kecil ini buat aku kagum. 

14 Agustus 2020 pukul 15:00. Di rumah ada aku sama mama. Seperti yang aku bilang, aku udah bilang sama semua orang untuk jangan nanya masalah hasil nanti aku sendiri yang ngasih tau. 15:00, aku sendirian di kamar, tremor, keringetan nunggu hasil. Buka web SBMPTN yang down sana sini, akhirnya aku coba buka lewat web UNHAS. Pertama kali buka, tau ga apa yang aku cari? Aku cari tulisan kata maaf, aku baca berulang kali, mana kata maaf mana kata maaf, aku pasti ga diterima, aku pasti ga lulus. Ternyata sekuat apapun Alya, aku tetap tidak percaya diri. Sekitar 3 menitan aku cari kata maaf, aku ga fokus, aku ngebaca tulisan itu secara lompat, aku takut. Sampai akhirnya aku sadar kalo di depan aku itu tulisan kata selamat:’), aku nangis bukan main. Aku sesenggukan sambil teriak mama ‘Ma dedek lulus, mama dedek lulus’ sambil nangis nangis. Mama yang liat akupun juga ikutan nangis, mama ga pernah maksa aku jadi dokter, mama ga pernah maksa anaknya buat jadi ini itu. Mama cuma mau anaknya bahagia, setiap aku les kemarin mama selalu cemas sama kondisi aku. Mama selalu bilang ‘dek jangan belajar terus, agek sakit’ mama nangis bukan karna aku lulus kedokteran tapi mama nangis karna akhirnya perjuangan anaknya ini terbayarkan. Aku sama mama sujud syukur. Aku telfon papa, papa aku tipe orang yang cuek. Begitu dikabari pun papa cuma jawab ‘yoo Alhamdulillah kalo lulus’ tapi aku tau, dari nada bicaranya papa seneng gadis kecil yang dulu dia ajak liat monyet setiap pulang sekolah ini berhasil masuk ke jurusan yang dia inginkan:’). Aku nelfon kakak, aku kabarin semua orang yang mendukung aku tanpa pernah nyerah sama kondisi aku:’). Ya Allah, rasanya masih mimpi kalo di inget lagi, betapa indah rencana Allah.

Mungkin jalan hidupku ga semulus kalian, mungkin aku harus berliku liku dulu baru mendapat apa yang aku mau. Tapi aku bersyukur, aku diajarkan untuk ber proses, aku di ajarkan untuk menikmati dan mengkoresksi kesalahan yang ada di dalam diri aku. Agar aku bisa menjadi lebih baik. Dan teruntuk kamu yang diberi kemudahan, jangan pernah menyia nyiakan kemudahan yang telah diberikan ke kamu. Buktikan kalo kamu memang pantas mendapatkan kemudahan itu. Karna di belakang kamu, ada ribuan bahkan jutaan orang yang ingin berada diposisi kamu sekarang. 

Teruntuk kamu yang masih berjuang, ntah menggapai cita cita, ntah apapun itu. Jangan pernah menyerah ketika kamu masih diberi kesempatan. Ikhlas dan menyerahlah kalau kesempatan kamu sudah habis. Nikmati setiap proses yang ada, nikmati up dan down yang kamu hadapi, berusahalah sebaik yang kamu bisa. Karna ketika kamu sudah berusaha yang terbaik ntah gagal atau berhasil, kamu tidak akan menyalahkan diri kamu. Percaya, setiap pengorbanan yang kamu beri, akan terbayarkan dengan manis suatu saat nanti. Aku contohnya.

Dan teruntuk kalian yang tidak pernah berhenti mendukung aku, aku berhutang budi pada kalian.

Lots of love,

Aku tau ini bukan akhir, ini adalah permulaan. Setelah badai akan ada badai, tapi aku tau. Sehebat apapun badai yang datang menerjang, Alya Putri Rama ini akan selalu berdiri untuk menghantam.

Alya Putri Rama.